Powered By Blogger

Minggu, 29 Mei 2011

PERAN HUMAS PENDIDIKAN DALAM MENANGGAPI ISU PUNGUTAN LIAR YANG BERKEMBANG DI LINGKUNGAN ORANG TUA WALI MURID

Dalam perkembangannya, pendidikan selalu menjadi sorotan utama media dan menjadi buah bibir baik di kalangan masyarakat biasa bahkan sampai petinggi negara. Hal ini ditengarai pendidikan setiap tahunnya melakukan penerimaan siswa/siswi baru, dan hal tersebut tidaklah lepas dari isu-isu yang berkembang di lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan orang tua wali murid. Isu yang masih berkembang saat ini yaitu tentang masalah pungutan liar yang masih dilakukan oleh sebagian sekolah yang mempunyai predikat negeri.
Beragam upaya pemerintah telah dilakukan untuk membantu pendanaaan yang dikeluarkan sekolah, salah satunya dengan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana BOS diambil dari Anggaran Pemasukan Belanja Negara (APBN) yang diperoleh melalui sektor pajak yang disetorkan masyarakat setiap tahunnya. Diharapkan dengan adanya program BOS dapat membantu terciptanya wajib belajar sembilan tahun sebagaimana yang telah di canangkan oleh pemerintah. Selain itu dengan adanya program BOS diharapkan dapat meminimalisir pungutan liar yang masih terdapat di sekolah-sekolah khususnya untuk sekolah negeri.
Mencuatnya isu yang tengah berkembang tentang masalah pungutan liar, mau tidak mau membuat Humas dari sejumlah sekolah mengoptimalkan kinerjanya untuk membersihkan nama institusinya di mata masyarakat luas khususnya orang tua murid. Humas sendiri sebenarnya bertugas untuk membantu menetralisir persoalan tentang sekolah. Sesuai tugasnya, humas mempunyai peran ganda dalam kinerjanya, yaitu fungsi Internal dan Eksternal. Seperti yang terdapat pada sebuah buku “Teori dan Profesi Kehumasan (2001)” oleh M. Linggar Anggoro, yang menyebutkan bahwa kegiatan Humas internal lebih kepada membangun komunikasi dan distribusi informasi ke dalam personal di lembaganya. Sementara fungsi eksternal Humas lebih bersentuhan dengan pihak luar, khususnya yang berkompeten.
Departemen Pendidikan Nasional pernah mengeluarkan job description Humas di sekolah. Tugas Humas eksternal seperti membina, mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah, membina pengembangan antara sekolah dengan lembaga pemerintahan, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya. Selain itu Humas untuk menjalin komunikasi dengan pihak eksternal sekolah. Sementara tugas internal Humas lebih kepada tugas teknis, seperti mengadakan bakti sosial dan karya wisata, menyelenggarakan pameran hasil pendidikan, memfasilitasi informasi dan komunikasi warga sekolah, khususnya sesama guru, guru dengan TU dan guru dengan kepala sekolah.
Seperti halnya yang dilakukan humas sekolah yang meningkatkan kinerja kehumassannya untuk menetralkan isu pungutan liar yang berkembang ditengah lingkungan orang tua wali murid. Walaupun sejatinya sekolah tidak mempunyai humas secara struktural namun sebuah sekolah tersebut telah menjalankan fungsi kehumasannya dengan baik. Hal ini terbukti dengan adanya kinerja humas sekolah baik secara internal maupun eksternal.
Untuk Internal, humas sekolah menjalankan fungsinya dengan membangun komunikasi dan presepsi positif kepada stakeholders pendidikan dan merubah yang mulanya negatif menjadi positif, dari sikap antipati menjadi simpati, sikap kecurigaan merubahnya menjadi penerimaan, dari sikap masa bodoh menjadi minat, dan dari sikap lalai menjadi pengertian . Dan semua hal itu terealisasikan dengan metode pendekatan yang ditujukan kepada orang tua wali murid. Humas bisa mengundang orang tua wali murid untuk membicarakan tentang rancangan pembiayaan sekolah. Jadi antara pihak sekolah dan orang tua wali murid bisa saling berunding dengan baik membicarakan anggaran pembiayaan sekolah.
Tugas humas yang paling berat adalah menjalankan fungsi humas eksternalnya. Dalam fungsi eksternal tugas humas tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kapanpun dan dimanapun jika ada yang perlu dijelaskan maka secepatnya humas wajib mengklarifikasi hingga selesai, singkatnya humas fungsi eksternal haruslah siap sedia. Sedangkan humas sekolah sendiri mamaksimalkan kinerja fungsi humas Eksternal dengan bersentuhan banyak dengan orang, tidak hanya orang tua sajamelainkan juga siswa atau instansi pemerintahan terkait dan perusahaan swasta, tetapi juga masyarakat luas, baik Lembaga Swadaya Masyarakat, politisi maupun wartawan yang mengaku dengan kemajuan dunia pendidikan. Diharapkan dengan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak tersebut akan membentuk kerjasama yang menguntungkan pihak sekolah dengan pihak lain, dengan begitu akan terjadi kedekatan emosi antara sekolah dan pihak lain. Dan hal tersebut akan mematahkan anggapan tentang isu pungutan liar yang ada di sekolah-sekolah dengan predikat negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar