Powered By Blogger

Minggu, 05 Juni 2011

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PEMBENTUK IMAGE PRIBADI BAGI PERSONAL PUBLIC RELATIONS
(YOGIE PRASETYO ADI / ILMU KOMUNIKASI  kls D/ 199 )

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Kepercayaan dan citra yang baik dimata masyarakat adalah salah satu kunci terpenting bagi eksistensi sebuah perusahaan. Apa jadinya apabila kepercayaan dan citra perusahaan rusak di mata masyarakat, maka sudah bisa dipastikan  perusahaan tersebut bersiap-siap menghadapi krisis. Disinilah peran seorang public relations (PR) mulai dibutuhkan,  PR sendiri bertujuan untuk membentuk goodwill, toleransi , saling kerjasama, dan saling menghargai, serta memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (external relations). (Ruslan, 1999: 31)
Adapun menjadi Public Relations yang baik harus mempunyai syarat-syarat tertentu. Syarat tersebut diantaranya : (1) Ability to communicate (Kemampuan berkomunikasi). (2) Ability to Organize (Kemampuan mengorganisasikan). (3) Ability to get on with people (Kemampuan bergaul dengan orang atau relasi). (4) Personal integrity (Berkripadian utuh) (5) Imagination (Berimajinasi kuat). Namun untuk kali ini , penulis mencoba mengangkat permasalahan tentang personal integrity, yang dimaksud personal integrity sendiri adalah kepribadian baik yang dimiliki seorang Public Relations, dan diperoleh dari presepsi atau anggapan oleh masyarakat. Dalam membentuk personal integrity bagi seorang Public Relations, bukanlah segampang membalikan telapak tangan. Personal Integrity sendiri  diperoleh dari masyarakat, oleh sebab itu menjadi seorang public relations haruslah mempunyai kepribadian yang baik dari dalam maupun luar.
Di dalam era globalisasi seperti sekarang, banyak orang yang merasa terbantu dengan adanya internet. Internet sendiri sudah menjadi kebutuhan yang mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu pihak yang juga merasa diuntungkan dengan adanya internet yaitu seorang public relations. Secara tidak langsung dengan adanya Internet dapat meringankan pekerjaan dari public relations, contohnya seperti dalam membentuk personal integrity (kepribadian utuh) dan mencari informasi dengan cepat.
Dalam membentuk personal Integrity seorang public relations biasanya memanfaatkan media-media sosial sebagai sarana proses membentuk image pribadi yang baik di mata masyarakat . Hal ini dilakukan oleh seorang public relations bukanlah tanpa alasan, hal ini dilakukan karena media-media sosial merupakan cara yang jitu untuk membentuk sebuah image pribadi yang baik, mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal dengan baik media-media sosial. Masyarakat Indonesia lebih akrab menyebut media-media sosial dengan sebutan yang lebih simple, seperti Facebook, twitter, plurk, Koprol, You Tube, my space, flicker dan masih banyak lainnya.
Ini merupakan langkah cepat bagi seorang public relations dalam membentuk image pribadinya. Bukan hanya itu saja. Dalam membentuk image pribadi lewat media sosial dianggap lebih efektivitas daripada melalui cara yang lain. Hal ini dikarenakan media sosial seperti facebook dan youtube telah banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Bisa dibayangkan apabila seorang Public relations menggunakan facebook dengan mengenalkan profil-profilnya ke public, maka bisa dipastikan ribuan orang, bahkan jutaan orang dalam waktu singkat bisa mengetahui tentang profil dari Si Public Relations tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa hubungan Public Relations dengan sosial media?
2.      Apa alasan yang mendasari seorang public Relations membentuk personal Integrity lewat media sosial?
3.      Kelemahan media sosial dalam pembentukan image pribadi bagi Public Relation.
1.3         Tujuan Masalah
1.    Mengetahui hubungan Public Relations dengan sosial media.
2.    Mengetahui alasan yang mendasari Public Relations membentuk Personal Integrity lewat media sosial.
3.    Kelemahan media sosial dalam pembentukan image pribadi bagi public relations.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Public Relation Dengan Media Sosial

Dalam beberapa tahun terakhir, Internet memiliki dampak besar pada fungsi profesional Public Relations. Seperti pada akhir-akhir ini, media sosial mengubah wajah PR menjadi lebih baik. Hal dibuktikan dengan beberapa hal  seperti pergeseran press release yang dulunya hanya lewat email atau fax, dan teks siaran hanya diperuntukan khusus bagi pers, maka berbeda halnya dengan menjamurnya media sosial seperti saat ini. Apa yang kita lihat sekarang adalah metode baru mendistribusikan informasi, dan hal ini di dorong oleh media sosial.Untuk sekarang,  daripada mengemail atau menge-fax kan sebuah siaran pers , lebih baik PR mengirim wartawan ke sebuah link arahan yang dibuat hanya untuk pengumuman spesifik, yaitu menghubungi mereka melalui twitter, bahkan PR memungkinkan untuk mengarahkan para wartawan ke video YouTube.
Dengan begitu peran media sosial sangatlah penting dan membantu bagi public Relations, karena pada zaman modern seperti ini semuanya tidak bisa lepas dari Internet, apalagi lepas dari media yang menyangkut orang banyak seperti twitter, facebook, Youtube dan masih banyak  lainnya. Dengan berkembang pesatnya media sosial, maka secara tidak langsung membuat perubahan yang semakin baik, dari yang dulunya tradisioanal menjadi yang maju karena adanya media sosial. Singkatnya media sosial membantu kinerja public relation menjadi lebih ringan.

2.2  Membentuk Personal Integrity Lewat Media Sosial
Untuk menjadi seorang Public Relations haruslah mempunyai beberapa syarat yang dibutuhkan untuk menunjang kinerja seorang Public Relations. Salah satu yang terpenting adalah membentuk Personal Integrity. Personal Integrity sendiri adalah kepribadian baik, yang dimiliki seorang Public Relations, dan diperoleh dari presepsi atau anggapan oleh masyarakat. Oleh sebab itu seorang public Relations haruslah mempunyai kepribadian yang menarik dan bersih agar mampu menarik simpatik dari orang lain.
Umumnya Personal Integrity bisa diperoleh oleh seorang Public Relation melalui dua cara, yaitu dengan perilaku, yang bisa dilakukan dengan memperlihatkan kinerjanya yang  baik, menonjolkan sifat ramah kepada orang lain dan yang terpenting yaitu menghadapi suatu masalah dengan kepala dingin. Cara yang kedua yaitu , seorang Public Relations bisa membentuk anggapan positif dari orang lain dengan bantuan sosial media. Cara inilah yang paling mudah dan dianggap paling cepat berpengaruh dibandingkan cara-cara lainnya.
Mengapa demikian, karena Sosial Media telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat kita, selain itu sosial media telah mendarah daging, bukan hanya dikalangan orang dewasa, melainkan juga remaja bahkan anak-anak sekalipun mengenal yang namanya sosial media. Di Indonesia sendiri, sosial nmedia yang masih menjadi juara saat ini misalnya twitter, facebook, dan youtube. Alasan mengapa twitter,facebook, dan youtube sangat diminati oleh masyarakat kita adalah, karena pada umumnya masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang narsis, hal ini terbukti dengan status dari facebook ataupun twitter yang di update setiap hari. Bahkan sering kita jumpai status dari beberapa orang yang isinya hanya sebatas omong kosong bahkan hanya untuk menarik perhatian dari orang lainnya.
Keuntungan inilah yang dimanfaatkan oleh seorang Public Relation untuk membentuk personal Integrity. Cara yang diambilpun sama dengan pengguna twitter ataupun facebook seperti  biasanya, yaitu dengan update’an status setiap hari. Namun berbeda dengan pengguna facebook ataupun twitter pada umumnya, biasanya seorang Public Relation lebih mengenalkan Personal Integrity-nya dengan cara mengupdate status  yang isinya mengenalkan kepribadian dan bersifat informatif dan inspiratif dari si Public Relation tersebut. Contohnya :
“Rayakan Hari Buruh Sedunia. Mereka menghasilkan devisa untuk Indonesia”
“Pengguna internet tembus 2 miliar loh tahun ini!”
Berbeda halnya dengan pengguna twitter dan facebook biasa, yang hanya mengupdate celotehannya seperti :
“Mengawali minggu dengan doa dan tersenyum”
“Ditengah semua yang menyulitkan ini, aku bersujud kepadaMu ya Tuhan dan memohon segala kebaikan untukku dan keluargaku” (Solat sambil FB-an??)
Diharapkan dengan cara inilah dapat meyakinkan pengguna facebook dan twitter bahwa seorang tersebut (Public Relation) benar-benar memiliki personal Integrity yang baik.

2.3 Kelemahan dalam membentuk Image Pribadi melalui Media Sosial

Apa yang ingin dilakukan seseorang melalui media sosial miliknya sebenarnya menjadi hak asasi orang tersebut (sepanjang tidak mengancam kehidupan orang lain). Namun kita harus berhati-hati karena pembentukan image pribadi melalui media sosial tidak selalu memiliki hasil sesuai dengan keinginan kita atau si empunya media sosial. Apalagi rasanya terlalu mengumbar yang berkaitan dengan masalah pribadi tidak bisa disebut sebagai sesuatu yang baik. Malah bisa jadi berbahaya kalau mengumbar sesuatu yang negatif berkaitan dengan tempat dan rekan bekerja di media sosial.
Menurut sebuah penelitian, mereka yang sangat bergantung pada Facebook cenderung tidak mempunyai teman lagi di dunia maya, karena sahabat-sahabat mereka di jejaring sosial itu mulai risih dan bosan dengan ‘status’ mereka yang diperbaharui tanpa henti dan hanya berisi hal-hal sepele. Jika bosan maka seseorang akan cenderung memutuskan untuk tidak lagi menjadi teman dari si pecandu Facebook di dunia maya, dan bahkan menghapusnya dari daftar teman.Berikut beberapa alasan seseorang meremove seseorang dari daftar teman di facebook yaitu :
1.      komentar yang membosankan
2.      terlalu sering “update” statuskasar
3.      komentar rasis
4.      membahas politik
5.      membahas agama
6.      berakhirnya hubungan (di dunia maya maupun dunia nyata)
7.      cekcok di dunia nyata cekcok di dunia maya

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia semakin mengenal yang namanya social media. Bagi dunia Public Relation social media sangatlah berperan penting, seperti pergeseran press release yang dulunya hanya lewat email atau fax, dan teks siaran hanya diperuntukan khusus bagi pers, maka berbeda halnya dengan menjamurnya media sosial seperti saat ini..Untuk sekarang,  daripada mengemail atau menge-fax kan sebuah siaran pers , lebih baik PR mengirim wartawan ke sebuah link arahan yang dibuat hanya untuk pengumuman spesifik, yaitu menghubungi mereka melalui twitter, bahkan PR memungkinkan untuk mengarahkan para wartawan ke video YouTube.
Sosial media sendiri adalah sebuah sarana untuk membentuk image pribadi ataupun personal Integrity bagi public relations. Namun tidak jarang social media seperti twitter, facebook dan youtube hanya digunakan sebagai sarana narsis bagi sebagian orang. Biasanya seorang Public Relations membentuk personal Integritynya dengan cara mengupdate status yang lebih mengedepankan status yang inofatif dan informative. Namun sebuah media tentu terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan tersebut salah satunya adalah ketergantungan pada Facebook, cenderung tidak mempunyai teman lagi di dunia maya, karena sahabat-sahabat mereka di jejaring sosial itu mulai risih dan bosan dengan ‘status’ mereka yang diperbaharui tanpa henti dan hanya berisi hal-hal sepele. Jika bosan maka seseorang akan cenderung memutuskan untuk tidak lagi menjadi teman dari si pecandu Facebook di dunia maya, dan bahkan menghapusnya dari daftar teman.


 Sumber :
 http://blogs.unpad.ac.id/lelywalida/2011/03/28/hubungan-media/
          http://blogs.unpad.ac.id/lelywalida/
          http://frenndw.wordpress.com/tag/devania/
          http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/05/humor-improves-communication.html